Kartu kredit telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak keluarga di Indonesia. Banyaknya jenis kartu dan promo dari produsen kartu kredit tentu sering Mama hadapi setiap hari. Namun, sebenarnya apa fungsi kartu kredit ini?
Sebagian keluarga menggunakan kartu
plastik ini selain karena terbiasa juga karena “terpaksa”, dalam arti untuk
“gali lubang, tutup lubang” dalam memenuhi biaya kehidupan rumah tangga.
Sayangnya lagi, banyak keluarga
menggunakan kartu kredit untuk memenuhi keinginan-keinginan di luar kebutuhan
utama keluarga, jumlah hutang kartu kreditnya pun seringkali tidak sepadan
dengan penghasilan bulanan.
Jika hutang kartu kredit Mama
membengkak, bahkan untuk membayar minimum payment saja kesulitan, tentu hobi
menggesek kartu kredit ini adalah hobi yang tidak sehat. Jika penggunaan kartu
kredit sudah menjadi fasilitas berhutang untuk menutup kebocoran anggaran rumah
tangga dan kita sulit untuk melunasi seluruh tagihan pada saat jatuh tempo,
tentu kebiasaan ini adalah hal yang harus dihentikan.
Banyak Mama yang kurang menyadari
bahwa kartu kredit bukanlah uang gratis yang jatuh dari langit, kartu kredit
adalah sarana berhutang yang harus digunakan secara bijak. Mengapa? Karena
hutang kartu kredit memiliki beban bunga yang akan terus bergulung jika tidak
dilunasi. Sehingga bisa membuat keluarga terlilit dengan kesulitan keuangan
yang lebih parah.
Ada beberapa tips yang bisa Mama jalani untuk
menghindari beban hutang kartu kredit yang menjerat.
Pengguna kartu
kredit dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah pengguna
yang memakai kartu kredit karena mereka tak punya uang tunai di rekening bank
untuk membayar dan membeli apa yang mereka inginkan.
Kelompok kedua
adalah mereka yang memakai kartu kredit sebagai alat untuk mempermudah
pembayaran. Kelompok ini hanya membeli barang yang memang sanggup dibeli dan
membayar tagihan secara penuh setiap bulan. Kelompok ini kerapkali hanya
menggunakan kartu kredit untuk memanfaatkan promo dari provider kartu kredit.
Termasuk kelompok yang manakah Anda? Selamat jika anda masuk kelompok kedua,
karena kelompok ini sangat jarang ditemui.
Adapun
pengguna kartu kredit tipe pertama seringkali berakhir dengan terlilit hutang
Karena membelanjakan lebih banyak dari kemampuan. Kebiasaan ini harus diubah
agar kesehatan finansial meningkat. Inilah lima langkah sederhana dari USNews,
tapi membutuhkan perjuangan untuk menjalaninya.
1.
Sadari pengeluaran.
Menggesek
kartu kredit memang terasa mudah dan tak membutuhkan usaha sama sekali.
Beberapa orang mengakui bahwa saat membayar belanjaan dengan kartu kredit
mereka tak merasa menghamburkan uang seperti ketika membayar dengan uang tunai.
catat setiap pengeluaran dan lakukan analisis, apa yang menjadi pengeluaran
terbanyak. Makan di restoran? Belanja baju? Kurangi belanja yang tidak perlu.
2. Komitmen untuk
berubah.
Berbelanja
kadang tak banyak menggunakan logika dan alasan. Apalagi bagi para impulsif
shoppers yang sulit bisa menahan diri ketika melihat barang yang menarik.
Komitmen harus tinggi, fokus pada kerusakan yang telah ditimbulkan karena
belanja tanpa perhitungan.
3. Waspadai trik
pemasaran.
Bank
tak peduli apakah anda punya uang untuk dibelanjakan atau tidak. Semakin anda
menunda pembayaran, justru perusahaan akan mendapatkan untung dari bunga kredit
anda. Memang tak mungkin sepenuhnya lepas dari pengaruh iklan, tapi waspadalah
dan jangan sampai terjebak dalam promosi yang sebenarnya tidak anda perlukan.
4. Putus lingkaran
utang.
Punya
terlalu banyak kartu bisa menimbulkan disorganisasi dan menambah utang tanpa
terasa. Pilih kartu yang punya bunga paling sedikit, lalu pindahkan semua
tagihan kartu lain ke kartu berbunga rendah.
Tutup semua rekening yang sudah tidak dipakai dan gunting
kartunya. Untuk sementara, hindari berbelanja dan sebisa mungkin gunakan uang
anda untuk mencicil hutang. Selama periode ini, hindari berbelanja. Simpan
kartu kredit anda baik-baik. Beberapa orang menyimpan kartu kredinya dengan
cara membekukan dalam es di freezer. Cara ini membuat agar tak terjangkau tapi
tetap bisa digunakan dalam keadaan darurat.
5.
Cek kemajuan Anda setiap bulan.
Total
utang personal seharusnya tidak lebih dari 30 persen dari total pendapatan anda
setiap tahun. Misalkan gaji anda Rp 3 juta, maka utang anda tak boleh lebih
dari 10,2 juta.
BY : INSPIRASI
DARI MAMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar