Seorang bayi perempuan dilahirkan
oleh Ibunya pada tanggal 28 oktober 1993. Bayi perempuan kecil ini merupakan
anak pertama yang diberi Tuhan untuk keluarganya. Ibu dan ayahnya memberi nama
CLAUDIA CHRISTI, yaitu saya sendiri. Hehehe J
. Saya ini dimanja banget sama kedua orang tua saya.
Dari kecil saya dimanja bagaikan
seorang ratu. Kedua orang tua saya selalu memberikan apa yang saya inginkan.
Mungkin pada saat itu orang tua saya senang karena diberi anugrah terindah
dalam hidupnya. Mereka mengasuh dan mendidik saya dengan sungguh-sungguh. Memberi
saya kasih sayang yang tulus, dan mungkin tak bisa terbalas.
Di usia 1 tahun orang tua saya,
merayakan Ulang Tahun saya. Waktu itu saya dan orang tua bertempat tinggal di
Surabaya, sedangkan aslinya dari Kediri. Semua keluarga yang berda di kediri di
undang untuk menghadiri Ultah saya. Dari waktu ke waktu orang tua saya selalu
memberikan semua yang terbaik.
Mulai dari TK, waktu saya berumur
5 tahun, pertama kali masuk sekolah, saya tidak mau dianter. Saya pengen
berangkat sendiri dengan jalan kaki. Mulai dari itu orang tua saya selalu
bilang anak ManMan (Manja Mandiri). Hingga
saatnya saya dipindahkan sama orang tua saya, untuk sekolah di Kediri. Sewaktu SD
saya selalu jadi juara kelas, hingga SMP predikat juara kelas pun masih saya
pegang. Akan tetapi berbeda dengan SMA. Di SMA saya sedikit mengalami penurunan
yang drastis. Saya tidak pernah masuk lima besar, mungkin pesaingnya berat dan
sulit dikalahkan. SMA saya di SMAN 1 KEDIRI, yang terkenal dengan sebutan Blue
Campus. Sebuah perjuangan saya bisa masuk SMA favorit di Kediri. Saya bangga bisa
sekolah di SMAS’T. Itu salah satu impian terbesar saya J.
Hingga akhirnya saya ingin jadi
seorang dokter, pada bulan Juni saya mengikuti SNMPTN untuk masuk kedokteran
UB. Persiapan saya udah matang sekali, mulai dari privat, dan les di LBB saya
lakukan untuk meraih impian saya. Ketika pengumuman saya menerima kenyataan
pahit, saya tidak diterima di PTN tersebut. Saya pun tidak berhenti di situ
saja, saya mencoba untuk UM (ujian Mandiri) lagi di UB yaitu mengambil kedokteran
dan ahli gizi. Lagi dan lagi saya gagal. Setiap menerima kegagalan, saya selalu
nangis dan kecewa. Motivasi dari orang tua lah yang ambil peran terbesar dalam
hidup saya. Mereka selalu bilang “itu keberhasilan yang tertunda.” Saya terus
mencoba UM di PTN yang lain dan gagal lagi, dan dari situ saya merasa putus
asa. Saya berfikir cita-cita saya gagal. Saya berdiam diri di rumah, trus saya
dapat telepon dari saudara yang tinggal di Jakarta, diberi informasi tentang
UG, akhirnya saya tertarik dan mencari informasi yang lebih banyak lagi di
internet. Say searching tentang UG, dan mulai dari situ saya tertarik untuk
masuk dan tes. Saya masuk jalur PMDK,
dan saya diterima. Awalnya saya belum yakin tentang pilihan saya yang ambil Akuntansi. Karena di
SMA saya ambil jurusan IPA, saya takut tidak bisa menyeimbangi . Dan waktu
sudah berjalan satu bulan saya merasa nyaman dan bisa J. Daan saya bangga menjadi
MAHASISWI UG J.