SEGENGGAM ASA
Ada yang kurang memang
Dalam kesendirianku kini
Pagiku kini tak seriang kemarin
Saat suaramu masih kudengar
Angin malampun tau...
Dingin memang tanpamu...
Bintangpun enggan keluar...
Kosong...langit bagai mati
Saat mentari kembali...
Hangat jiwa kini kurasa...
Tolong...
Cairkan...kebekuan hati ini...
Sahabat..
Sepi kini memang milik-ku..
Milikmu, milik kita
Tapi bukan untuk selamanya
Jangan berhenti kawan...
Jalan masih panjang...
Segenggam asa...
Mesti kau raih...
Kini atau kelak ...
Engkau pasti dapat...
Mengejar semua cita...
Impian..yang engkau impikan
Dear Blogger's
My name is "Claudia Christi"
Born in Kediri, East Java
Now I live in Jakarta
I'm studying accounting at University Gunadarma
Born in Kediri, East Java
Now I live in Jakarta
I'm studying accounting at University Gunadarma
Jumat, 26 April 2013
Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan
Pelaksanaan program penanggulanan kemiskinan yang
dilakukan sejak tahun 1998 sampai saat ini, secara umum mampu menurunkan
angka kemiskinan Indonesia yang berjumlah 47,97 Juta atau sekitar 23,43 % pada
tahun 1999 menjadi 30,02 Juta atau sekitar 12,49 % pada tahun 2011. Berdasarkan
Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah penduduk
miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara lainnya.
Tercatat pada rentang tahun 2005 sampai 2009 Indonesia mampu menurunkan laju rata-rata
penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar 0,8%, jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan pencapaian negara lain misalnya Kamboja, Thailand, Cina,
dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per tahun.
Pemerintah saat ini memiliki berbagai program
penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan
kemiskinan berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang
berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang
berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen
Pemerintah baik pusat maupun daerah.
Untuk meningkatkan efektifitas upaya
penanggulangan kemiskinan, Presiden telah mengeluarkan Perpres No. 15 Tahun
2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk
mempercepat penurunan angka kemiskinan hingga 8 % sampai 10 % pada akhir tahun
2014.
Dari 5 fokus program pemerintah tersebut, diharapkan
jumlah rakyat miskin yang ada dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit.
Beberapa langkah teknis yang digalakkan pemerintah terkait 5 program tersebut
antara lain:
1.
Menjaga
stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.
Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli
masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras
dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini
seperti : Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton dan Stabilisasi atau kepastian harga komoditas
primer.
2.
Mendorong
pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin.
Fokus program ini bertujuan
mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas
dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang
berkenaan dengan fokus ini antara lain: Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan
produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional. Bimbingan
teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro
(LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis
manajeman usaha mikro. Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan
tertinggal. Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro. Pemberdayaan ekonomi
masyarakat pesisir. Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil. Peningkatan
akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga.
Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah. Peningkatan koordinasi penanggulangan
kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.
3.
Menyempurnakan/memperluas
program pembangunan berbasis masyarakat.
Program
ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan
masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan
dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang
berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain: Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan. Program Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah. Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Khusus. Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.
4.
Meningkatkan
akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.
Fokus
program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi
kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang
berkaitan dengan fokus ini antara lain : Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin
pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs); Beasiswa siswa
miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
(SMA/SMK/MA); Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III
rumah sakit.
5. Membangun sistem perlindungan
sosial bagi masyarakat miskin.
Fokus
ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan
menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh
pemerintah seperti : Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG)
dan anak (PUA). Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat
terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya. Bantuan sosial
untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi
persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA,
menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan
pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui
perluasan Program Keluarga Harapan (PKH). Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan
tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).
sumber :
http://tnp2k.go.id/program/sekilas/
http://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/
sumber :
http://tnp2k.go.id/program/sekilas/
http://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/
Sabtu, 13 April 2013
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi dalam Perekonomian Suatu Negara
Pengertian pertumbuhan ekonomi
harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi :
- Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi
juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
- Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
- Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja
yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan
laju pertumbuhan perekonomian.
- Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak
tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat
juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya.
Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
- Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
- Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa
input yang dikombinasikan akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat atau menjadi bararang yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan
mengombinasikan input dapat disebut sebagai kemampuan inovasi. Sejarah mencatat
bahwa kemampuatun inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi tinggi.
Contohnya, produk coca cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia
dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.
Sumber :
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
II. Perubahan struktur ekonomi yang demikian coraknya disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi
Hukum
Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan makin
sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian,
sedangkan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang-barang
industri menjadi bertambah besar.
2. Perubahan teknologi
Kemajuan
teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan
memperluas pasar serta kegiatan perdagangan. Kemajuan teknologi juga
menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional yang bersifat inducive,
yaitu kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan
barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.
3. Faktor-faktor
dari sisi permintaan agregat (AD)
Faktor
yang paling dominan adalah perubahan permintaan domestik, sebagai akibat dari
kombinasi antara peningkatan pendapatan riil per kapita dan perubahan selera
masyarakat (konsumen). Perubahan permintaan bukan hanya pada peningkatan jumlah
(konsumsi), tapi juga perubahan komposisi barang-barang yang dikonsumsi.
4. Faktor-faktor
dari sisi penawaran agregat (AS)
Faktor-faktor
ini adalah pergeseran keunggulan komparatif.
Terjadi penurunan kontribusi output industri manufaktur pada pembentukan PDB, jika keunggulan
komparatif tidak berjalan sesuai dengan arah pergeseran pola permintaan
domestik ke arah output industri manufaktur dan pola perubahan dalam komposisi
ekspor. Terjadi di Indonesia dan Venezuela dan negara penghasil mineral
lainnya.
5. Intervensi pemerintah di dalam
kegiatan ekonomi dalam negeri
- Dari sisi AD
Kebijakan
yang berpengaruh langsung misalnya pajak
penjualan yang menjadikan harga jual barang yang bersangkutan mengalami
peningkatan (mahal) akibatnya
akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut dan tergantung pada
elastisitas harga terhadap permintaan.
Kebijakan
tidak langsung misalnya pengurangan pajak pendapatan. Secara teoritis, dengan asumsi bahwa
faktor-faktor berpengaruh lainnya tetap
tidak berubah, Ã dapat
meningkatkan permintaan masyarakat (konsumsi)
terhadap produk-produk dari sektor-sektor tertentu, seperti manufaktur
dan jasa.
- Dari sisi AS
Kebijakan
yang berpengaruh langsung terhadap perubahan
struktur ekonomi misalnya pemberian insentif bagi sektor industri.
6. Sumber
Internal (domestik) dan Sumber Eksternal (dunia)
Sumber
eksternal adalah perubahan teknologi dan struktur perdagangan global sebagai
akibat peningkatan pendapatan dunia dan
peraturan-peraturan mengenai perdagangan
internasional. Misal: perubahan struktur ekspor indonesia selama masa Orde Baru
dari komoditas primer ke ekspor manufaktur.
Sumber :
Subandi, Sistem Ekonomi Indonesia
http://enieysweetgirl.blogspot.com/2011/05/bab3-pertumbuhan-dan-perubahan-struktur.html
III. Faktor Yang Mempengaruhi Investasi
Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan
keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk
aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi investasi dalam perekonomian di suatu Negara adalah :
- Peningkatan Suku Bunga
Suku bunga
berpengaruh besar dalam investasi, karena apabila suku bunga turun maka
investor akan meminjam modal dan akan melakukan investasi.
- Inflasi
Tingkat inflasi
berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam
jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam
modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Di
Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti
dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya
menurunkan tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan
kebijakan moneter uang ketat. Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga
berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada
tingkat bunga domestik.
- Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
memiliki daya tarik investasi cukup penting sebab teknologi yang digunakan bagi
pengusaha sangat modern sehingga menuntut ketrampilan yang lebih dari tenaga
kerja. Dengan demikian semakin berkualitasnya sumber daya manusia akan sangat
membantu bagi para pengusaha.
- Faktor Keamanan
Selain dapat
menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika
investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal,
diantaranya adalah faktor keamanan.
- Ketertiban Hukum
Dengan
menggunakan aturan-aturan hukum yang berlaku dalam melaksanakan investasi,
investasi yang kita lakukan akan dapat berjalan dengan lancer.
- Pengaruh Infrastruktur
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah
mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor
infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air,
pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam
mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat
ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Langganan:
Postingan (Atom)